"Salah satu
pengeluaran terbesar selama di Belanda ini adalah pengeluaran untuk
transportasi."
My First Hitchhiking in Europe |
Hey, Allemal! How are
you?
Semoga baik-baik saja
ya. Tidak terasa ini sudah dua bulan aku berada di Belanda. Bagi yang belum
tahu, sekarang aku sedang melanjutkan studi di Belanda, tepatnya di Wageningen
University and Research. Alhamdulillah, aku di sini menjadi salah satu penerima
manfaat dari LPDP. Meskipun di salah satu sisi ini menjadi tanggung jawab untuk
bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
Lebih lanjut, LPDP ini
merupakan beasiswa yang sangat menolong aku untuk membiayai pengeluaran selama
di Belanda. Sebenarnya cukup banget untuk juga nabung. Karena di Wageningen ini
kondisinya agak seperti desa, jadi agak murah. Yang menjadi porsi terbesar
pengeluaran adalah housing dan juga transportasi.
Di lain kesempatan aku
bakalan ngasih penjelasan tentang housing di Wageningen dan juga transportasi
khususnya kereta di Belanda ya. Untuk sekarang aku justru akan ngebahas cara
unik untuk berpergian yang tidak biasa dilakukan di Indonesia tapi ternyata
tidak sulit di Belanda.
Apa itu? Ya itu, hitchhiking!
Bagi yang belum tahu
hitchhike apa, aku akan jelasin. Menurut Cambridge Dictionary, hitchhike itu
artinya, "to travel by getting free rides in someone else's vehicle."
Ya, bahasa gampangnya nebeng lah. Makanya konsep Grabhitch itu kadang kurang
pas karena kita harus bayar hehehe. Jadi intinya kita nyetopin mobil atau motor, tapi mobil lebih cocok kali ya, untuk nebeng ke mereka. Kalau pernah nonton film Mr. Bean yang main golf, nah dia pernah nyetopin mobil pakai jempol. Ya kayak gitulah yang kita lakuin kalau mau hitchhike.
Nah, kenapa aku
tiba-tiba punya ide untuk hitchhike? Jadi saat session 6 alias minggu ketiga
kuliah, seorang profesor meminta kita, murid-muridnya, untuk ikut sebuah
confrence di Leiden tentang HAM. Sebelum itu, saat lagi ada kumpul-kumpul
mahasiswa jurusan International Development Studies di Leeuwenborch, aku
ngobrol dengan seorang teman dari Jerman. Di situ aku cerita bahwa dulu aku
pernah backpackeran di ASEAN dan pas mau ke Laos aku ngelakuin Hitchhike karena
nyasar. Di situ dia tertarik banget. Dia bilang aku harus nyobain Hitchhike di
Belanda bahkan Eropa.
Tiba-tiba aku langsung mengutarakan ide untuk Hitchhike ke Leiden. Eh, dasar temanku ini langsung setuju dan semangat. Aku kira gak bakalan jadi dan udah kepikiran aja tentang biaya transportasi yang tidak murah itu. Lagipula, aku juga gak yakin awalnya, it's gonna be work.
Tapi, temanku ini nge-WA dan ngasih petunjuk-petujuk dan sebuah website yaitu Hitchwiki! Dari sini aku mulai semangat dan mulai baca-baca webnya. Dari situ petunjuknya adalah kalau mau ke Leiden, kami harus berangkat dari Ede (15 menit naik sepeda dari Wageningen). Lalu berdiri di Highway dan mulai aksi nyetopin mobil. Dan itu gak menjamin kita langsung bakalan diantar ke Leiden lho ya. Itu yang membuatku awalnya masih deg-degan apakah beneran bakal nyobain ini. Tapi, ternyata di hari itu, semuanya terjawab.
No comments:
Post a Comment
Ikutlah berdiskusi disini, amalkanlah ilmu kalian :