Pages

Bowo, Tiktok, dan Secangkir Hinaan Netizen

[Bowo, Tiktok, dan Secangkir Hinaan Netizen]



Saat coba lihat explore Instagram beberapa waktu belakangan, ramai komentar yang kebanyakan isinya menyindir seorang nama anak yang agak asing di telinga saya. Well, sekarang komentar di Instagram banyak yang tidak nyambung dengan isi konten fotonya. Termasuk komen tentang anak bernama Bowo ini.

Awalnya saya penasaran siapakah anak yang bernama Bowo ini?

Setelah melakukan sedikit eksplorasi, diketahui bahwa dia adalah seorang anak yang terkenal di sebuah aplikasi bernama Tiktok. Ya, aplikasi yang semenjak kemunculannya banyak menuai pro dan kontra.

Sedikit menelusuri lebih dalam, menurut hemat saya kreasi Bowo di Tiktok merupakan bentuk kreasi seorang anak yang sedang mencoba menemukan jati dirinya. Meskipun tidak semua kontennya positif ya dan memang perlu banyak masukan. Menerima masukan adalah hal wajar bagi seorang creator agar hasil karyanya semakin baik.

Saya jadi ingat dulu, waktu saya masih SMP saya juga mencoba berbagai hal baru yang kalau saya lihat dari kacamata saya sekarang agak alay tapi menurut saya positif.

Dulu saya senang dengan Brandon dan Fungky Papua saat saya masih SMA kelas X. Kesenangan ini berbarengan dengan munculnya kesenangan saya terhadap Ekonomi lho. Karena mereka saya jadi belajar Break Dance dan merekamnya dengan kekuatan Hengpon Jadul waktu itu. Saya juga suka sekali membuat papercraft dan mengunggahnya ke FB saya saat itu.

Balik lagi ke Bowo dan teman-teman creator lainnya yang masih muda ini. Penghinaan yang mereka terima meskipun hanya melalui media sosial pasti mau tak mau membuat sebagian dari mereka bersedih dan bisa jadi mengalami stress.

Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jika dulu saat saya belajar dance kemudian papercraft saya dihina langsung habis-habisan, saat itu mungkin saya akan sangat drop. Kemudian akan merembet pada semangat belajarku yang menurun dan tidak konsenterasinyaku terhadap Olimpade Ekonomi yang waktu itu juga sedang aku ikuti.

Whoa parah pokoknya Cyber Bullying ini. Secara tidak sadar tulisan nyinyir kita bisa menghambat munculnya suatu keberkahan pada seseorang.

Cyber Bullying ini tak terlihat, tapi efeknya bisa sangat menyakitkan lho teman-teman. Pun, jikalau kita menemukan kekurangan dalam sikap ataupun konten mereka, kritiklah dengan membangun.

Mirisnya yang terjadi sekarang, Instagram Bowo ini dihujani komentar-komentar negatif yang sama sekali tidak membangun. Kata-kata Go*lok, To*ol, mudah sekali ditemukan.

Bibit Creator tak mungkin langsung bagus, fase alay pun pernah dialami oleh salah seorang Youtuber favorit saya yaitu Agung Hapsah. Saat dia menunjukkan video masa kecilnya itu, aku melihat semangat seorang yang ingin berkreasi.

Soal masalah meet and greet berbayar, sikap sok artis, dan sebagainya itu masalah lain yang okay harus diubah tapi tidak dengan Bullying seperti sekarang.

Senang rasanya ketika negeri ini, punya kreator yang semangat menghasilkan sesuatu untuk khalayak. Bukankah kemudian ini bisa menjadi awal kreasi produk lain yang bisa menjadi kontribusi bagi GDP Indonesia. Coba berapa uang yang mengalir dari Youtube kepada Content Creator macam Gitasav, Agung Hapsah, Yugioh Undercover Indonesia, dan lain sebagainya. Kalau mereka taat bayar pajak, ini bisa jadi pemasukan bagi negeri ini juga. Pokoknya beruntung banget deh kalau negara yang masyarakatnya itu creator, not only commentator.

Lebih senang lagi jika masyarakatnya, keluarga dari creator tersebut bisa sama-sama mengarahkan mereka yang masih muda itu untuk membuat content positif.

Well, itu mungkin sedikit pandangan saya. Don't Bully anyone, wherever you are. I end my turn.

Contoh kritik untuk Tiktok yang bagus https://www.instagram.com/p/BkskGH9nKag/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=1fl1qpae2id34

Rio

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment

Ikutlah berdiskusi disini, amalkanlah ilmu kalian :