Tesnya LPDP ada apa aja sih?
Jadi dari semua tahapan seleksi
LPDP, dapat kita bagi menjadi tiga bagian. Yang pertama adalah seleksi dokumen,
lalu seleksi assessment online, dan terakhir adalah tes substansi.
Kita akan bahas dari yang pertama ya.
A. Seleksi Berkas
Ilustrasi Seleksi Administrasi |
Di seleksi dokumen atau berkas ini
kita diminta untuk membuat akun pendaftaran LPDP lalu mengunggah berbagai
berkas yang akan dibutuhkan. Kalau di tahun 2017 kemarin berkas-berkasnya
standar saja di antaranya:
1. Ijazah (bisa juga SKL),
2. Transkrip Nilai,
3. IELTS atau TOEFL sesuai kebutuhan
(ingat lihat syarat minimal yang dibutuhkan oleh teman-teman),
4. Surat keterangan sehat dan bebas
TBC serta bebas narkoba
5. Surat Rekomendasi (Sesuaikan
dengan Format yang diberikan ya). Kalau saya dulu minta dari Satu Dosen dan
Satu Tokoh Masyarakat.
6. Surat keterangan kerja dan izin
atasan bagi yang sudah bekerja
7. 3 Essay yang sangat penting:
(Kontribusi untuk Negeri, Sukses Terbesar, dan Rencana Studi)
Semua berkas hanya diminta untuk
dilihat persyaratannya, kalau substansinya (khususnya essay) baru akan dilihat dan
digali lebih dalam saat test substantif.
B. Seleksi Assessment Online
Nah setelah selesai mengunggah kita akan
diminta untuk menunggu beberapa hari untuk kemudian diumumkan siapa saja yang
berkasnya memenuhi syarat. Setelah itu, mulai dari tahun kemarin ada test
khusus bernama Assessment Online.
Di tahap ini kita diminta untuk
mengerjakan tes psikotest yang menilai apakah kita adalah orang yang dicari
oleh LPDP dan memiliki nilai-nilai yang diharapkan mampu membuat bangsa ini
bangga membiayai kuliah kalian mahal-mahal.
Saya tidak tahu bagaimana penilaian
persisnya, tetapi yang saya tahu di sini kemarin banyak yang gugur.
C. Seleksi Substantif
Setelah di dua tahap sebelumnya dilakukan
secara jarak jauh (alian online), di tahap penentuan ini kita akan melaksanakan
test on the spot. Ada tiga test di tahap terakhir ini yaitu Essay on The Spot,
Wawancara, dan Leaderless Group Discussion.
Urutan testnya bisa macam-macam dan
pelaksanaannya bisa beragam juga. Ada yang satu hari langsung, ada yang harus
dua hari karena jadwal wawancara yang berbeda dengan test lain. Kalau saya dulu
One Shot, jadi sehari langsung tiga test.
a. Test Wawancara
Ilustrasi Situasi saat Wawancara Mirip Banget Bedanya yang paling kanan laki-laki interviewernya |
Di antara ketiga test substantif, tes wawancara adalah tes yang paling besar bobotnya. Di tes ini kita akan dihadapkan pada tiga pewawancara. Yang satu adalah psikolog dan dua lainnya adalah pakar di bidang kita. Dulu saya mendapatkan dua pakar di bidang Ekonomi karena saya mau mengambil studi Pembangunan. Tapi ada juga teman saya yang mendapatkan pewawancara yang tidak sesuai dengan bidangnya. Oh iya ingat ya kalau kita mengambil LPDP untuk Luar Negeri maka wawancara dan semua tes substantifnya akan dilakukan dengan bahasa Inggris. Untuk lebih spesifiknya gimana nanti bisa tanya jawab ya, atau nanti saya update di blog saya khusus cerita ini.
b. Test Essay on The Spot
Ilustrasi Essay on The Spot |
Test ini adalah test untuk menguji kemampuan menulis kita dengan cara melihat bagaimana kita menulis tentang tema yang baru diberikan di tempat saat itu juga. Tema yang diberikan akan sangat beragam. Saat pengerjaan ini kita akan mengerjakannya bersama teman-teman satu kelompok kita. Jadi satu kelompok (sekitar 7-10 orang) akan dapat tema yang sama. Waktu menulisnya 30 menit dan essay ditulis dengan tangan menggunakan pulpen.
Temanya bisa tentang berita yang lagi hot seperti waktu saya ada kelompok yang dapat tema tentang rusaknya terumbu karang akibat kapal di Rajaampat. Tapi bisa juga sangat umum seperti kelompok saya yang dapat tema essay tentang kriteria pemimpin yang ideal.
Oh iya kelompok ini akan sama dengan kelompok Leaderless Group Discussion.
c. Leaderless Group Discussion (LGD)
Ilustrasi LGD saya Dulu mirip banget |
Nah, LGD sesuai namanya berarti diskusi tanpa adanya pemimpin diskusi atau moderator. Ada dua tipe LGD. Pertama LGD biasa di mana kita mengemukakan pendapat sesuai diri kita saja. Serta yang kedua ada LGD role play di mana kita harus memainkan peran sebagai seseorang dalam diskusi itu. LGD kemudian dinilai oleh dua orang reviewer dari Bidang Psikologi.
Saat latihan bersama teman-teman calon awardee Bandung di ITB, saya dan teman-teman menganggap bahwa tes substantif di Bandung tidak ada yang bertipe role play. Ini berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Ternyata saat bagian saya, kelompok kami kebagian role play.
Temanya adalah mobil listrik waktu itu. Kemudian kita diminta berpikir cepat akan memilih menjadi siapa saat itu. Kita berpikir sambil membaca artikel singkat tentang topik diskusi selama 10 menit. Lalu LGD pun di mulai. Uniknya teman-teman banyak memilih peran yang unik-unik. Ada perwakilan nelayan, ada ibu rumah tangga, dan lain sebagainya. Saya sendiri memilih peran sebagai Pakar Pembangunan.
Diskusi pun mengalir secara lancar selama 40 menit dan tidak ada yang mendominasi. Inilah sebanarnya yang dicari. Bukan yang jago ngomong bahasa inggrisnya, tapi lebih pada bagaimana sikap kita dalam berdiskusi. Apakah kita menghormati rekan diskusi atau tidak.
Uniknya waktu tes ini, HP saya menyala karena alarm yang saya set secara rutin harian dan saya lupa mematikan padahal diskusi masih menyisakan 5 menit lagi. Tapi Alhamdulillah, kejadian ini tidak membuat saya tidak lulus hehehe. Padahal waktu itu sempat deg-degaan.
No comments:
Post a Comment
Ikutlah berdiskusi disini, amalkanlah ilmu kalian :