Pages

Koleksi Saham Saat Konflik

Beberapa Bursa Rontok - www.bisnis.liputan6.com

Krisis di Semenanjung Korea membuat geger banyak sektor di dunia. Tidak hanya berdampak pada negara-negara yang berada di sekitarnya, tetapi bayang-bayang konflik yang lebih besar besar juga membuat sektor ekonomi ketar-ketir. Tidak salah juga apabila banyak bursa saham di berbagai negara rontok.
Di Indonesia sendiri seperti dilansir dalam halaman resmi Indonesian Stock Exchange (IDX) dalam menu aktivasi pasar dapat dipantau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), kemarin ditutup pada Rp5823,32 (www.idx.co.id). Ini menunjukkan sebagian saham mengalami pelemahan. Ini tidak lepas karena ada aksi jual yang dilakukan karena kekhawatiran terhadap krisis yang sedang terjadi di Semenanjung Korea.
Tidak main-main, apabila krisis ini membesar dan menjadi perang besar, perasaan aman untuk investasi juga akan turun sehingga pasar modal akan kembali melemah. Namun, ada juga beberapa investor yang memilih untuk wait and see. Mereka memantau terlebih dahulu kondisi dan perkembangan konflik ini dan memilih masih menahan beberapa saham yang baik secara fundamental. Saya pun, termasuk ke dalam golongan yang wait and see dan tidak memilih hengkang terlebih dulu dari bursa.
Ada beberapa alasan mengapa kita tidak perlu buru-buru hengkang dari bursa. Selain kondisi yang masih belum terlalu parah dalam krisis semenanjung Korea juga karena adanya saham-saham dengan fundamental bagus yang masih layak untuk dikoleksi dalam Bursa Efek Indonesia.
Saya secara pribadi merekomendasikan saham Barito Pacific, tbk (BRPT) dan juga Telkom Indonesia, tbk (TLKM). Kedua saham ini memiliki fundamental yang bagus. Data yang didapatkan dari Real Time Index (RTI) Business menunjukkan BRPT memiliki kapitalisasi pasar yang besar senilai 29,46 Triliun Rupiah dan masih tergolong saham yang undervalueddengan Price Equity Ratio (PER) dengan 5.51 dan Price Book Value 0.69. Selain itu perusahaan yang bergerak di bidang petrokimia ini juga punya ketahanan lebih diiringi dengan permintaan terhadap produk petrokimia yang terus membaik.
Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Taye Shim, mengatakan, "Pada dasarnya, produk utama petrokimia berasal dari proses pengolahan minyak bumi menjadi naptha. Permintaan terhadap produk petrokimia ini mencapai 1.317 Kilotons per Annum (KTA) sementara penyediaannya baru 833 KTA." (Kontan, Selasa (5/9)).
Selain BRPT, saham TLKM juga bisa menjadi pilihan untuk disimpan. Saham-saham dengan kapitalisasi pasar (big cap) besar seperti ini sangat layak untuk dikoleksi karena bisa tahan terhadap kepanikan jual. Ketika sentimen politik internasional semakin meninggi, saham big cap bisa menjadi pilihan baik. Meskipun tidak termasuk saham yang undervalued, TLKM menunjukkan pertumbuhan yang terus membaik.

Sumber Referensi: Kontan (6 September 2017) - http://investasi.kontan.co.id/news/saham-saham-layak-koleksi-di-tengah-konflik

Rio

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment

Ikutlah berdiskusi disini, amalkanlah ilmu kalian :