Pages

Kombinasikan Semangat, Potensi, dan Doa (#MasihkahEngkaudiDalam ?)

"Setiap manusia memiliki potensi. Potensi untuk menjadi baik dan berbuat kurang baik. Tinggal bagaimana dia bisa mentransformasikan petunjuk dari Allah untuk menemukan mimpi terkuatnya."


Penampakan Buku @Allah yang diterbitkan oleh Dar! Mizan



Alhamdulillah, rasa syukur tak terhingga saya ucapkan kepada Yang Maha Pengasih, karena buku pertama saya berhasil diridhai oleh Allah untuk bisa dibaca oleh masyarakat banyak. Buku ini saya persembahkan untuk Mama dan Papa, sumber senyum yang selalu terukir dalam hari-hari saya. Semoga buku ini bisa menjadi pemberat amal kebaikan Mama dan Papa ya. 

 

Tentang Buku

Buku ini berisikan tentang bagaimana seharusnya kita bersikap sebagai orang-orang muda harapan bangsa. Anak muda, seperti kata Bang Haji Rhoma, pasti punya tekad dan semangat membara untuk menjadi apa yang dicita-citakannya.

Namun, meskipun mereka begitu yakin bisa menapaki mimpi tersebut, jalan yang harus mereka tempuh berkelak-kelok, sampai-sampai mereka harus mendaki gunung, melewati lembah, melihat sungai mengalir indah ke Samudera (lho kok seperti lagu, hehehe. Red). Kawan, saya beri tahu sebuah rahasia, semakin besar dan mulia mimpi kita, semakin terjal jalan yang harus kita lalui.

Nah untuk itu kita perlu punya pegangan untuk mengombinasikan semangat, potensi, dan doa kita. Ini serius lho, kalau jiwa muda ini tak ada pegangan susah untuk mengontrol semangatnya. Susah untuk mendahsyatkan potensi kita. Nah pegangan itu hanya bisa digenggam oleh hati yang bersih dan jernih.


Senangnya Tuh Di Sini!

Ada satu yang membuat saya senang saat melakukan pengabdian ke Ciparay. Di sana ada seorang anak yang membaca buku @ Allah, #MasihkahEngkaudiDalam ? Dan ternyata setelah itu buku itu dipinjamkan ke anak-anak lainnya. Ya, buku yang hanya setebal 95 halaman ini menjadi sangat berarti kalau nilainya bisa diserap oleh banyak anak muda. Semoga Ya Allah!



Allah,

Sejak kemarin aku ingin menyampaikan sesuatu kepada-Mu, tetapi pagi tadi aku bangun kesiangan. Ceritaku sulit dijelaskan dengan kata-kata. Apalagi kalau mesti dipadatkan dalam 140 karakter. Namun bagaimana aku tahu kalau tidak mencoba?

Belakangan ini, aku merasa seperti berjalan dengan begitu banyak bawaan. Semua berjejalan di dalam ranselku. Ada angan-angan, tugas belajar, sampai cita-cita orangtua. Tanganku pun menjinjing harapan dari sesamaku.


Semakin jauh, aku merasa jalanku semakin sulit juga. Di depan, ada jembatan selebar tali tambang yang mesti dilalui. Namun disaay bersamaan, aku begitu takut melangkahkan kaki. Aku takut jatuh dan tertimpa barang-barang bawaanku sendiri.

Sebetulnya tujuanku sederhana dan mungkin sama saja dengan orang lain. Aku ingin berbahagia dan berguna bagi sesamaku. Namun entah bagaimana tujuan itu terasa jauh sekali.


Allah, masihkah Engkau di dalam hatiku? Maaf ya, baru ketika merasa takut, aku buru-buru memejamkan mata dan menyebut nama-Mu.
---

Rio

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment

Ikutlah berdiskusi disini, amalkanlah ilmu kalian :