
Pemimpin Mengajar: Refleksi Semangat Pahlawan pada Generasi Muda (Di Pikiran Rakyat 20 November 2014)

Hari Pahlawan harus dimaknai secara mendalam oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Tidak terkecuali dengan generasi mudanya. Sikap rela berkorban demi segenap bangsa harus ditumbuhkan sejak dini. Jika dahulu pahlawan-pahlawan kita berperang melawan penjajah dengan mengangkat senjata, sekarang kita berjuang mempertahankan kemerdekaan dengan kualitas pendidikan. Hal inilah yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa di daerah Sadang Serang, Bandung.
Setiap hari Minggu sore, sebuah Posyandu di RT. 005, RW. 015, Sadang Serang, Bandung tidak lagi sepi. Tempat itu sekarang setiap hari Minggu sore dipenuhi oleh anak-anak yang sedang belajar. Keadaan ini terjadi setelah kakak-kakak yang berasal dari Universitas Padjadjaran dan Institut Teknologi Bandung melaksanakan Community Development di sana.
Program Comdev ini bernama Pemimpin Mengajar (PM) yang merupakan upaya pengembangan komunitas yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang menerima beasiswa kepemimpinan Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis (PPSDMS). Community Development ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak di sekitar wilayah asrama PPSDMS Regional II Bandung.
“Hadirnya mahasiswa di sebuah daerah seharusnya memberi perubahan yang baik kepada daerah itu dan inilah upaya kita untuk meningkatkan semangat belajar anak-anak di sini” Ungkap Dion, Kepala Sekolah PM yang juga mahasiswa Agroteknologi Unpad. Usia anak-anak yang belajar di PM dimulai dari usia 5 tahun-15 tahun dan masih bersekolah dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP. Ada juga beberapa yang masih bersekolah di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Belajar sambil Bermain
Cara belajar di PM ini lumayan unik karena menggabungkan kegiatan bermain dan belajar. Setiap kegiatan belajar dan mengajar akan dimulai dan diakhiri selalu diadakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak. Mulai dari senam bersama hingga menonton film. “Kegiatan-kegiatan ini dibuat agar anak-anak merasa senang dan nyaman belajar.” Kata Haris Askari, Mahasiswa Teknik Kimia ITB.
Untuk meningkatkan semangat belajar anak-anak kegiatan belajar tidak boleh membosankan. Selain itu, waktu bermain anak-anak juga tidak boleh dihilangkan. Mereka harus menikmati waktu bermain dalam kegiatan belajar mereka. Hal inilah yang menjadi dasar penggunaan metode belajar sambil bermain ini. Ketika anak-anak sudah merasakan bahwa belajar itu menyenangkan, semangat dan kesadaran untuk belajar akan tumbuh sendiri dalam diri mereka.
Selain dari cara belajar, materi yang diajarkan juga dibuat menyenangkan. Silabus yang disusun diambil dari silabus kurikulum yang berlaku di Sekolah Dasar dan Menengah Pertama ditambahkan dengan materi yang tidak diajarkan di sekolah. Para pengajar juga mengajarkan tentang membuang sampah pada tempatnya, apa yang harus dilakukan saat ada bencana alam, hingga berkesenian.
Dengan metode belajar seperti ini, anak-anak merasa senang dan dapat menikmati pelajaran. Luna, salah satu siswa di PM, bahkan pernah mengatakan bahwa waktu bertemu dengan kakak-kakak pada Minggu sore menjadi waktu yang paling ditunggu.
Dukungan dari Warga
Kegiatan belajar dan mengajar di Program Pemimpin Mengajar ini juga mendapatkan sambutan dari warga sekitar. Hal ini terlihat dari banyaknya orangtua yang ikut mengantar anak-anaknya untuk belajar di PM. Mereka menitipkan kepada para pengajar untuk tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga mengembangkan moral mereka.
Dukungan juga datang dari Ketua RT. 005, Pak Suhada. Saat pertama kali program ini dibuka, Pak Suhada membantu menyosialisasikannya kepada warga. “Kehadiran PPSDMS di wilayah RT.005 harus menghasilkan manfaat bagi warga.” Begitu nasihat Pak Suhada kepada teman-teman pengajar.
Gedung Posyandu yang dijadikan tempat belajar juga merupakan bentuk dukungan dari masyarakat. Gedung yang pada pagi hari digunakan untuk melayani kesehatan masyarakat sore harinya didesain untuk dapat dipakai belajar oleh anak-anak.
Sambutan dan dukungan serta tawa anak-anak ini menjadi penyemangat mereka untuk terus mengabdikan diri pada bangsa. Seperti halnya pahlawan Indonesia yang pantang menyerah merebut kemerdekaan, tekad generasi pemuda pun tidak boleh kalah untuk membangun bangsa di zaman yang sudah merdeka ini.
No comments:
Post a Comment
Ikutlah berdiskusi disini, amalkanlah ilmu kalian :