Bonus Demografi memang seperti dua mata pisau. Di satu sisi dia adalah asa, di sisi lain dia justru bisa menjadi petaka. Indonesia sekarang masih perlu melakukan beberapa pembenahan di bidang pembangunan manusia agar bisa menjawab dua pertanyaan di atas. Human Development Index (HDI) Indonesia masih tergolong rendah. Di antara 182 negara di dunia, Indonesia berada di urutan 111. Bahkan di Asia Tenggara, Indonesia masih berada di urutan keenam dari 10 negara. Kita masih berada di bawah Filipina, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.
Tingkat HDI yang rendah akan berimplikasi pada kualitas sumber daya manusia Indonesia yang rendah. Baik sebagai pekerja atau pencipta lapangan kerja, kualitas kita masih kalah produktif dibanding negara-negara saingan kita. Kita lihat saja, setelah lulus dari pendidikan di bangku kuliah, banyak mahasiswa yang lebih memilih untuk mencari kerja. Hanya sebagian kecil dari mereka yang memilih untuk berwirausaha. Kesulitan pun datang pada mereka yang mencari pekerjaan. Hal ini disebabkan kualitas mereka tidak dipupuk dengan baik melalui program pembangunan manusia.
Khusus untuk kualitas tenaga kerja, kita juga harus segera menyiapkan diri untuk menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015. Saat AEC sudah berlaku, tenaga-tenaga kerja dari negara tetangga kita di ASEAN akan lebih mudah masuk ke Indonesia untuk bekerja. Saat itu yang akan diperhatikan adalah keahlian dan kualitas kerja si penduduk. Mereka yang kualitasnya baik akan mengisi lapangan pekerjaan, sementara yang lain akan menjadi pengangguran.
Usaha untuk meningkatkan pembangunan manusia Indonesia harus sudah dilakukan sekarang. Untuk menuju Bonus Demografi, kita masih memiliki lebih dari 5 tahun lagi. Pembangunan manusia tidak boleh dinomorsekiankan, fokusnya harus termasuk underlined factor. Ini sangat penting karena pembangunan ini adalah investasi jangka panjang yang akan menjadi senjata utama untuk mencapai Indonesia yang lebih maju.
Peningkatan kualitas pendidikan, kepemimpinan, dan jiwa wirausaha generasi muda harus dilakukan segera oleh semua pihak. Baik dari pemerintah melalui kebijakannya, swasta dengan program CSR-nya, dan LSM melalui program pembinaannya. Kita harus saling bahu-membahu menyiapkan diri untuk menggapai Bonus Demografi 2020-2030. Dan perlu diingat usaha itu harus dimulai sekarang!
(Tulisan ini dimuat di Mimbar Akademik, Pikiran Rakyat, 9 Oktober 2014)
No comments:
Post a Comment
Ikutlah berdiskusi disini, amalkanlah ilmu kalian :