Seorang pakar demografi dan pakar Ekonomi Politik yang sangat terkenal pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, Thomas Robert Malthus, mengungkapkan kekhawatirannya tentang perbandingan pertumbuhan jumlah penduduk dan sumber daya. Menurutnya pertumbuhan penduduk akan lebih besar daripada pertumbuhan jumlah sumber daya, dalam hal ini makanan. Hasil akhirnya manusia akan saling memperebutkan makanan yang terbatas hingga habis.
Jumlah manusia yang semakin banyakn membuat kebuituhannya juga semakin meningkat. Kebutuhan manusia akan sumber daya ini tidak lepas karena pembangunan yang terus terjadi di kehidupan manusia. Manusia yang dahulunya tidak membutuhkan mobil misalnya, sekarang menjadi sangat membutuhkannya. Peningkatan kebutuhan ini otomatis berpotensi mengancam ketahanan energy dan pangan.
Pusat-pusat industri dibangun di berbagai daerah dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk melaksanakan pembangunan ini sumber daya tanpa memperhatikan apakah akan ada energi dtersisa untuk dimanfaatkan generasi berikutnya. Masalah ini membuat beberapa negara mulai memikirkan pentingnya berkelanjutan. PBB sebagai organisasi yang menaungi negara-negara di dunia telah melaksanakan beberapa Konvensi untuk membahas khusus pembangunan berkelanjutan ini.
Salah satu produk yang dihasilkan adalah Brundland Report tahun 1987. Dalam laporan ini dijelaskan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan, baik ekonomi, masyarakat, dan lainnya, yang memiliki prinsip pemenuhan kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Pembangunan dengan prinsip seperti ini dapat mengatasi krisis pangan dan energi. Dengan prinsip ini segala kegiatan pembangunan akan menggunakan sumber daya secara efektif dan edisien.
Dalam pembangunan berkelanjutan aspek pembangunan tidak hanya terjadi di bidang ekonomi saja. Pembangunan juga dilaksanakan di aspek masyarakat dan lingkungan. Laporan Konfrensi Tingkat Tinggi PBB 2005 menyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan memiliki tiga tiang utama. Mereka adalah ekonomi, lingkungan, dan sosial. Dengan mengombinasikan tiga pilar pembangunan ini, akan tercipta sebuah pembangunan yang adil dan memanusiakan manusia kembali.
Sayangnya proses pembangunan yang terjadi saat ini masih sangat jauh dari nilai-nilai pembangunan berkelanjutan. Masih banyak sumber daya yang digunakan tidak secara amanat dan efektif. Minyak bumi terus diambil, hutan terus ditebang, air terus digunakan tanpa ada usaha untuk melestarikannya. Jika tidak segera dihentikan, bisa-bisa anak dan cucu kita tidak dapat memanfaatkan sumber daya yang telah kita gunakan.
Indonesia dengan jumlah penduduknya yang sangat banyak menjadi negara yang sangat rawan terhadap ketahanan pangan dan energi. Pembangunan yang sedang terjadi di Indonesia haruslah dilaksanakan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Sumber daya harus digunakan secara efisien dengan menggabungkan nilai sosial dan lingkungan dalam proses pembangunan. Dukungan dari masyarakat Indinesia juga sangat diperlukan. Masyarakat harus terdidik agar dapat menggunakan sumber daya energi dan pangan dengan baik. Oleh karena itu, proses edukasi dan sosialisasi tentang pembangunan berkelajutan ini harus terus dilakukan.
Sumber Gambar di sini
Artikel ini dimuat di Koran Sindo tanggal 18 Agustus 2014 Halm. 5.
No comments:
Post a Comment
Ikutlah berdiskusi disini, amalkanlah ilmu kalian :