Diskusi
adalah sebuah hal yang rutin yang dilakukan oleh mahasiswa. Terutama dengan
diskusi yang bersifat ilmiah. Dalam hal kependidikan, diskusi dalam kelas
selalu dilakukan untuk keperluan membuat pemahaman mahasiswa lebih berkembang.
Namun, terkadang etika diskusi belum bisa diterapkan dengan baik oleh
mahasiswa. Padahal dengan banyaknya agenda diskusi seharusnya cara-cara
berdiskusi seorang mahasiswa lebih baik dan lebih teratur lagi. Oleh karena
itu, calon pemimpin perlu lebih mengetahui etika diskusi ilmiah karena dalam
sebuah organisasi, diskusi akan menjadi hal yang rutin.
Hari
Minggu, 4 Mei 2014, peserta SOL VII diajarkan mengenai etika diskusi. Etika
adalah sebuah sistem moral untuk menentukan apakah sesuatu itu baik atau buruk.
Dalam diskusi juga ada etika yang harus dipatuhi agar diskusi berjalan lancar.
Pertama kita perlu mengetahui komponen diskusi yang ada dan harus ada. Komponen
tersebut adalah materi, pembicara, ketua diskusi, moderator, peserta, dan
notulen. Semua komponen ini harus bekerja secara teratur agar diskusi berjalan
lancar.
Ada
beberapa macam teknik diskusi di antaranya ada diskusi meja bundar, diskusi
kelompok, diskusi panel, seminar, konferensi, lokakarya, rapat kerja,
symposium, kolokium, debat, fishbowl, curah pendapat, dan bull session (Tony,
2014). Apapun macam diskusinya etika diskusi perlu dipatuhi. Maksudnya dalam
diskusi kita harus menghindari hal-hal seperti dominasi kelompok tertentu,
mengambil keputusan secara terburu-buru, hingga bersikap angkuh dan terlalu
serius.
Selain
hal-hal di atas hal yang perlu diperhatikan lagi adalah manajemen waktu. Karena
tidak mungkin diskusi akan berjalan secara terus-menerus tanpa ada batasan
waktu. Teknik untuk melakukan manajemen waktu di antaranya adalah siapkan
susunan acara sebelum diskusi dimulai, sampaikan susunan acara pada peserta
saat pembukaan, dan moderator harus mampu mengatur lalu lintas jalannya diskusi
(Tony, 2014).
No comments:
Post a Comment
Ikutlah berdiskusi disini, amalkanlah ilmu kalian :