Assalamualaikum Sahabat Sinwas, apa kabarnya Minggu ini? Semoga baik-baik saja ya.
Kalau menanyakan kembali kabar saya, Alhamdulillah kabar saya luar biasa baik. Alhamdulillah kemarin sudah melaksanakan presentasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Gagasan Tertulis di ajang Padjadjaran Berprestasi Summit. Dua orang teman saya membantu saya untuk memberikan yang terbaik dalam presentasi kemarin. Ini baru tim. Dari kejadian di Sabtu pagi yang cerah itu kami mendapat sebuah pelajaran bahwa presentasi itu tidak harus mainstream. Ada cara menarik untuk mebuat presentasi dapat lebih dinikmati. Ceritanya bagaimana sih?
Kemarin saya dan teman-teman agak kerepotan di pagi hari. Tentu saja kami mempersiapkan presentasi PKM GT kami. Tetapi jangan salah sangka kawan, sejak hari sebelumnya kami sudah menyiapkannya hari itu kami memantapkan kembali konsep dan latihan pertama dan terakhir sebelum tampil. Pagi-pagi kita membagi tugas ada yang meyiapkan laptop beserta logistik yang lain, ini dilakukan dengan semangat oleh Adi. Kemudian Fadhil menyiapkan pantun dan pembukaan sebagai moderator. Lalu apa yang saya lakukan? Saya menyiapkan ide dan puisi teman-teman. Saat malam hari sesudah menonton Indonesia melawan Belanda, saya terpikir mengenai dresscode yang akan dipakai. Sudah membaca cerita saya yang sebelumnya kan? Saat menonton bola Adi dan kawan-kawan sempat mengingatkan saya dengan Arteumis (Makrab HI), dan seketika saja sebelum tidur saya teringat akan ikat kepala khas Sunda. (Aha, aha)
Akhirnya, saya kirim SMS ke Adi dan Fadhil untuk menyiapkan ikat kepalanya. Kencangkan ikat kepala kalian. Hahaha. Awalnya saya hanya mau itu diikatkan pada lengan kanan, tetapi saat latihan Adi menyarankan agar diikat di kepala saja agar seperti pejuang dan semangat Arteumis tetap terasa (Semangat Arteumis (sambil mengepalkan tangan).Red). Dresscode yang kami pakai adalah yang paling unik waktu itu yaitu kemeja putih, celana bahan hitam, almamater tercinta, dan ikat kepala.
Presentasi itu harus unik agar esensinya bisa diterima dengan nyaman. Saat di kelas teman saya Devi Rezki, selalu membawakan pantun dalam presentasinya dan itu lugas sekali membawa kami dalam presentasi. Sehari sebelumnya saya membuat gebrakan yaitu membawakan latar belakan "Wisata Pulau Koruptor" (judul PKM GT kami.Red) dengan musikalisasi puisi. Inspirasinya dari saat saya orasi pertama di Pre-Event Makrab FISIP Unpad. Kemudian di hari sebelumnya saya meminta bantuan Kak Ela untuk membuat bunga untuk audiens dan juri saat puisi dibacakan.
 |
| Saya dan Adi sedang berorasi mengenai Politik Kampus |
Setelah kami, berlatih sebentar di FISIP sambil dilihat oleh orang-orang yang sedang menebang pohon, (hahaha, Red) kami pun berangkat ke rektorat dengan ikat kepala yang terikat kencang. Sesampainya di Rektorat kami berjalan tegap ke arah tempat presentasi. Ternyata masih ada satu setengah tim lagi yang presentasi sebelum kami. Kok setengah? Soalnya saat kami datang satu kelompok sedang dalam sesi tanya jawab. Sambil menunggu kami makan snack dahulu. Saat di FISIP Fadhil galau karena belum sarapan, hahaha.
Tiba saatnya kami presentasi.
"Akhirnya saya menemukan ide gila, gila di ide juga gila di presentasi. Jadi, presentasi itu tidak harus mainstream, kalian membuktikannya. ^^" Begitu kata salah satu juri yaitu Bu Asri Peni. Sebelumnya Pak Iman memberikan masukan kepada kami dan Alhamdulillah kami bisa menjawab beberapa pertanyaannya.
Dari kelompok yang lain juga ada yang menggunakan drama, story telling, hingga adegan penembakan. Presentasi itu intinya menyampaikan gagasan kita. Kalau sudah tidak menarik bagaimana gagasan kita mau sampai ke audiens. ^^
Alhamdulillah Allah mengizinkan kami bertiga untuk menyampaikan gagasan kami. Semangat, kalau kata Adi hiburan di tengah Tugas Akhir (TA).
Haha. Harus banyak belajar dan banyak berlatih lagi yo! Senang juga 1 tim sama kalian :)
ReplyDelete