Pemutus Lingkaran Setan Perekonomian Indonesia
Sea Games Penguat Akar Industri Periklanan Kreatif,
Pemutus Lingkaran Setan Perekonomian Indonesia
Lalu adakah sesuatu yang lebih istimewa? Tentu ada, Sea Games kali ini juga menjadi Sea Games pertama kota Palembang. Istimewa karena berlangsungnya sebuah acara bertaraf internasional di daerah-daerah luar Jakarta, seperti Sea Games di Palembang, Ocean Confrence 2008 di Manado, dan acara lainnya diharapkan mampu menggenjot semangat kreatif masyarakat yang berada di daerah luar Jakarta. Sehingga usaha untuk memutus lingkaran setan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat tercapai. Ya, hanya dengan usaha kolektif yang tidak sentralistis lingkaran setan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa putus.
Apa itu lingkaran setan? Begini, negara-negara yang sedang berkembang selalu mengalami kesulitan untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik. Hal ini disebabkan karena faktor-faktor yang berkaitan satu sama lain. Keterkaitan itu sangat kuat dan membentuk hubungan sebab-akibat yang terus melingkar. Masalah pertama diawali dengan lapangan kerja yang sedikit, masalah pertama ini akan melahirkan masalah kedua. Coba kita bayangkan apabila lapangan kerja hanya tersedia sedikit di Indonesia, maka dampaknya akan banyak masyarakat Indonesia yang menjadi pengangguran dan menyebakan pendapatan masyarakat turun. Masalah pendapatan masyrakat yang rendah akan membuat daya beli melemah. Sedangkan apabila daya beli lemah, maka produsen-perodusen akan kesulitan mendapat konsumen atas barang yang diproduksinya, dan untuk mengurangi kerugiannya maka produsen tadi harus mengurangi produksinya. Dengan kata lain produktivitas akan rendah dan ini adalah masalah ketiga pada lingkaran setan yang biasa disebut vicious circle. Belum selesai sampai masalah ketiga, lahir masalah keempat, apabila produktivitas rendah maka investasi atau pembentukan modal perusahaan akan rendah pula, terutama penanaman modal dari pihak ekstern. Bagaimana seseorang ingin menanamkan modalnya kepada perusahaan yang produktivitasnya rendah. Produsen-produsen yang mengalami kesulitan pembentukan modal tadi akan gulung tikar sehingga lapangan pekerjaan kembali berkurang. Sekarang semakin jelas, muara dari masalah-masalah lingkaran setan ini kembali ke masalah lapangan kerja yang sedikit dan terus berputar hingga Indonesia bisa melakukan hentakan yang besar agar lingkaran itu berhasil diputus.
Dalam bukunya, Membina Kompetensi Ekonomi, Eeng Ahman mengatakan : “Para ahli ekonomi dunia sepakat agar dalam pelakasanaan pembangunan ekonomi, negara berkembang harus mampu melakukan hentakan yang besar agar dapat memutuskan lingkaran setan tersebut.” (2007 : 14)
Momentum untuk memutus lingkaran setan pertumbuhan ekonomi itu sudah ada bukan? Sea Games 2011 menjadi penguat akar industri-industri kreatif di kota Palembang dan Jakarta. Dorongan persaingan untuk merebut hati konsumen untuk membeli produk-produknya membuat para produsen berlomba menuangkan sentuhan kreatif pada produknya. Tidak hanya itu, magis Sea Games dapat mendorong daya beli masyarakat menjadi tinggi, hal ini menandakan salah satu masalah lingkaran setan yaitu rendahnya daya beli sudah dapat diatasi. Setelah Sea Games berakhir, yang seharusnya menjadi fokus kita adalah memelihara atmosfer usaha yang baik pasca Sea Games 2011 itu.
Memang seru membahas keempat belas subsektor ekonomi kreatif di Indonesia. Tetapi hal tersebut akan tidak efektif. Mari kita bercermin pada fokus sinar X yang dapat menembus lempengan emas hanya dengan kekuatan fokus. Oleh karena itu, dalam artikel ini saya akan fokus mengambil satu buah subsektor ekonomi kreatif yaitu periklanan. Menurut Dr. Mari Elka Pangestu dalam Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015 : “Sebagai langkah nyata dan komitmen pemerintah untuk mengembangkan ekonomi kreatif Indonesia 2025, maka pemerintah telah melakukan kajian awal untuk memetakan kontribusi ekonomi dari industri kreatif yang merupakan bagian dari ekonomi kreatif. Hal ini kemudian ditindaklanjuti dengan pembuatan “Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif 2009-2015” dan “Rencana Pengembangan 14 Subsektor Ekonomi Kreatif 2009-2015”, dan akhirnya diharapkan setiap departemen teknis terkait akan membuat rencana kerja berupa program dan kegiatan nyata (rencana aksi) yang akan dilakukan untuk mengembangkan sektor industri kreatif ini.” (2008: i)
Pun begitu dalam pelakasanaan Sea Games 2011, keempat belas subsektor memiliki fokus masing-masing untuk memperindah diri. Subsektor industri periklanan kreatif yang berkaitan dengan jasa periklanan, yang di dalamnya terkandung beberapa bagian, meliputi proses kreasi, produksi dan distribusi dari iklan yang dihasilkan. Misalnya riset pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi material iklan, promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan di media cetak (surat kabar, majalah) dan elektronik (televisi dan radio), pemasangan berbagai poster dan gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan reklame sejenis, distribusi dan delivery advertising materials atau samples, serta penyewaan kolom untuk iklan, akarnya sudah diperkuat oleh ajang internasional tersebut. Bidang industri periklanan memperlihatkan kemajuan yang amat pesat. Saat pertama kali Pemerintah Kota Palembang memulai pemberian jasa transportasi bus Trans-Musi tahun 2010 lalu, pembangunan halte-halte bus tidak ada yang istimewa, tidak ada unsur kreatif sama sekali. Tetapi di pertengahan tahun 2011 tepatnya bulan Juli 2011 lahir sebuah ide kreatif di bidang periklanan, halte-halte bus tersebut bukannya dihias dengan lampu berkelap-kelip, tetapi dengan kolom iklan yang bertajuk yellow space. Seakan tak mau ketinggalan kolom iklan bertajuk yellow space tersebut menjamur di sisi-sisi jalan raya Kota Palembang. Meskipun harus menunggu beberapa bulan hingga terisi iklan, tetapi inovasi kratif seperti itulah yang dapat menjadi hentakan besar pemutus lingkaran setan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Selain peran Sea Games untuk menarik daya beli masyarakat seperti uraian sebelumnya, ajang internasional seperti Sea Games juga dapat menunjang satu lagi gunting untuk memotong lingkaran setan tersebut. Coba kita bayangkan, apabila industri periklanan kreatif dengan segala elemennya dapat berkembang, maka otomatis kebutuhan akan tenaga kerja di sektor tersebut akan bertambah. Perusahaan-perusahaan percetakan baik skala makro ataupun berbentuk industri rumahan akan tumbuh subur, dan dengan sendirinya menyerap lebih banyak tenaga kerja. Apa imbasnya? Tentu saja daya beli masyarakat akan meningkat tanpa perlu lagi adanya magis Sea Games. Dan dengan senyum sumringah kita dapat mengatakan, “Lingkaran setan perekonomian Indonesia sudah putus”.
Teman-teman satu hal yang perlu diingat, momentum sudah kita pegang. Kita dapat menganalisis bahwa lingkaran setan sudah berhasil putus dengan menguatnya akar-akar empat belas subsektor industri kreatif. Tetapi, kita perlu menjaga momentum ini dengan tangan kita, kita perlu membentuk dua sikap dalam diri kita, hanya dua sikap. Pertama, sikap mental untuk menjadi wirausaha. Mengapa perlu? Karena momentum ini hanya akan terus berlanjut apabila semakin banyak generasi muda yang membangun lapangan pekerjaan baru. Sikap yang kedua dan tidak kalah penting adalah cinta produk dalam negeri. Tidak cukup memutus lingkaran setan tadi dengan banyaknya lapangan pekerjaan, tetapi juga harus ditunjang oleh daya beli masyarakat terhadap produk dalam negeri yang tinggi. Ingat Allah tidak akan mengubah nasib bangsa Indonesia, kecuali masyarakat Indonesia sendiri yang mengubahnya.
feksisps@gmail.com dan CC-kan ke: spspusat@spsindonesia.or.id
No comments:
Post a Comment
Ikutlah berdiskusi disini, amalkanlah ilmu kalian :