Assalamualaikum
Haloha, Horas Abang dan Kakak Sahabat Sinwas. Kali ini saya ingin sharing isi hati saya, murni sebagai pecinta Ayam Kinantan PSMS Medan.
^_^ Horaas dan Salam Sada Roha.
Begini, saya lahir di Palembang, umur 2 tahun saya dan keluarga pindah ke Padang, setelah menamatkan pendidikan TK di Padang, kami kembali pindah ke Yogyakarta di sinilah saya mengenal bola. Saat bermain bola di taman komplek, kami sering mengibaratkan diri sebagai pemain. Oleh karena itu, saya tak pernah absen menonton liga Indonesia, yang waktu itu bernama Liga Bank Mandiri. Tim yang pertama kali saya lihat dan saya langsung jatuh cinta adalah PSMS Medan. Ini yang mungkin dinamakan "Falling in love in the first stare".
Setelah lulus SD di Cianjur, saya kembali menjadi PSMS holic, saya ingat ketika itu teman-teman saya di Cianjur benar-benar fanatik dengan Persib, mereka bobotoh sejati. Tapi tunggu di antara teman-teman saya yang bobotoh itu ada satu orang the Jak sejati, Khrisna namanya, tapi kami tetap belajar dan bermain bola dengan damai. Saya ingat ketika tidak ada guru atau sesudah sepulang sekolah kami selalu bermain bola, di lapangan yang amat luas di SMPN 1 Cianjur. Saya adalah pendukung PSMS Medan meskipun saya tidak ada keturunan Medan dan juga saya tidak pernah pergi ke Medan, tapi saya sangat cinta PSMS.
Di Cianjur, waktu itu tahun 2008, kami sekelas ramai membicarakan Liga Indonesia dan Copa Indonesia, saya ingat betul waktu itu wajah saya yang paling gembira karena PSMS, tim favorit saya paling berprestasi dibanding PErsib dan Persija. Ya, namanya anak-anak ada saja teman saya yang bercanda, "Naon PSMS, PSMS Edaan, Persib atuh" Kata salah seorang teman saya kepada saya, waktu itu kami masih kelas VIII SMP. Tentu saja senyum masih terkembang di wajah saya. Saya sangat mengagumi pemain-pemain waktu itu, bahkan saya ingat namanya. Saya kumpulkan foto-foto mereka yang masih berjersey PSMS, Jersey yang membuat saya bangga melihat mereka.
Tahun depannya, 2009, saya harus pindah dari Cianjur. Tebak ke mana saya pindah Sahabat Sinwas? Ya, saya pindah ke Medan, Kota Medan tempat markasnya PSMS itu lho. Tapi entah mengapa di tahun itu, pemain-pemain yang saya kagumi itu pindah semua, tidak ada lagi wajah-wajah Markus, Supardi, Mahyadi, Usep Munandar, dan pemain lainnya. Saya tahu mengapa kawan-kawan, pendukung PSMS Semua. Begini ada kabar di Koran Waspada yang saya baca, tentang perendahan terhadap pemain-pemain PSMS Medan di Liga Indonesia Tahun 2008, tapi saya yakin mereka yaitu :
Skuad PSMS
James Koko Lomell PSMS Medan
Boy Jati PSMS
Kegembiraan saat Bermain Inilah yang saya bangga pada PSMS saat itu
katanya mereka sempat tidak digaji, tapi merek benar-benar bermain keras tapi bermutu.
Gustavo Chena PSMS
Legimin Raharjo PSMS
Mahyadi Panggabean PSMS
Markus Horisson PSMS
Mbom Julien PSMS
Murphy Kumonple PSMS
Dia kakaknya James Koko Lomell, kata komentator
Suasana Latihan PSMS yang penuh kesenangan
Supardi PSMS
Usep Munandar, anak Bandung yang Rap-rap di PSMS Medan
Saya yakin mereka bahagia bermain di PSMS, saya melihat senyum mereka saat menggiring bola, saat berselebrasi, mereka seperti kami anak-anak yang cinta sepak bola. Kalau teman-teman mengaku pecinta PSMS baca ini ya :
Siapa yang sangka Usep Munandar, Masperi Kasim, Romi Diaz Putra, Supardi, Saktiawan Sinaga, Mbom Julien, Murphy Kumonple, Gustavo Chena, Andreas Formento, dan pemain lainnya yang belum memiliki status bintang bisa menjadi bintang setelah bermain bahagia dengan dukungan semua suporter PSMS Kampak, Smeck, dll.
No comments:
Post a Comment
Ikutlah berdiskusi disini, amalkanlah ilmu kalian :