Haloha apa kabar? Semoga baik-baik saja ya. Alhamdulillah saya baik-baik nih, meskipun masih agak deg-degan menunggu pengumuman SNMPTN 2012 dan Monbukagakusho 2013.
Apakah Bakat Itu Menurun Kawan?
By : Rio Alfajri
Oh ya, di kedua tes itu saya memilih jurusan IPS lho. Tapi, Sahabat Sinwas, tahukah kalian kalau saya di SMA sempat kecemplung di dunia IPA selama 2 tahun. Ya, meskipun memilih jurusan IPA saya merasa lebih berprestasi di bidang IPS. Terutama, di bidang ekonomi. Hehe, banyak lho yang sering tanya kepada saya kenapa masuk IPA? Kenapa ikut lomba IPS?
Kalau ada pertanyaan seperti ini pasti saya jawab kalau saya sangat suka ekonomi, umumnya IPS. Nah, dari sekian banyak yang bertanya, setelah saya jawab begitu mereka bertanya lagi, "lha, kalau senang ekonomi kenapa gak masuk IPS aja, kan pasti lebih banyak belajar ekonominya?"
^_^, dengan senyum saya menjawabnya begini "Kalau itu mungkin karena Allah masih mencintaiku." Kenapa aku jawab begitu, nanti saja kawan aku ceritakan kepada kalian, kisah bahwa Allah pasti mengetahui jalan yang terbaik bagi makhluk ciptaannya. Jadi sabardulu ya, Kawan. ^_^
Kemudian ada juga yang berkata, "Kamu kok bisa paham ekonomi sih, padahal ada di IPA?"
"Itu karena sudah darahnya ekonomi mungkin dari Ayah." jawabku.
Ayahku Bapak May Happy |
Nah, kawan, apa benar bakat atau kemampuan itu menurun, seperti penyakit menurun lainnya. Kalau menurut saya yang membuat bakat itu seperti menurun bukanlah faktor gen. Kalau penyakit seperti buta warna, thalasemia, dan penyakit menurun lainnya terkain dengan faktor gen, masalah bakat yang menurun lewat faktor gen memang belum ada penelitiannya.
Lanjut lagi ke pendapat saya Sahabat Sinwas, begini kalau bakat dan kemampuan lebih karena, faktor lingkungan yang dirasakan oleh sang anak di masa pertumbuhannya, mulai dari masih di dalam perut kandungan, hingga bakat itu mulai terendus seseorang. Ya, seorang anak pegawai bank akan sering menemui hal-hal yang bersifat keuangan dan mau tidak mau rasa tertarik ada di dalamnya. Begitu pula anak seorang seniman yang sering melihat kedua orang tuanya bekerja, kemungkinan besar rasa seninya sudah terasah secara alamiah.
Lanjut lagi ke pendapat saya Sahabat Sinwas, begini kalau bakat dan kemampuan lebih karena, faktor lingkungan yang dirasakan oleh sang anak di masa pertumbuhannya, mulai dari masih di dalam perut kandungan, hingga bakat itu mulai terendus seseorang. Ya, seorang anak pegawai bank akan sering menemui hal-hal yang bersifat keuangan dan mau tidak mau rasa tertarik ada di dalamnya. Begitu pula anak seorang seniman yang sering melihat kedua orang tuanya bekerja, kemungkinan besar rasa seninya sudah terasah secara alamiah.
Tapi, namanya alamiah, kalau tidak diasah atau ditemukan seseorang pasti bakat itu tidak akan berkembang.
Kawan, kelak akan kuceritakan dua orang wanita berebeda yang menemukan bakatku di bidang IPS dan ekonomi, mereka yang membawa saya semakin dekat dengan pekerjaan ekonom Indonesia.
Nanti, kawan, nanti akan saya ceritakan, tentang dua sosok yang amat kuat ini.
NB : Hehe, buat kakakku Debby yang lagi UAS di UNPAD, semoga berhasil ya. ^^
No comments:
Post a Comment
Ikutlah berdiskusi disini, amalkanlah ilmu kalian :