Pages

Radiyallahu An'hu : Umar Bin Khattab

OLEH : RIO ALFAJRI
Xi-IPA
Pemuka agama dalam agama saya, yaitu agama Islam sangatlah banyak. Tokoh yang saya paling kagumi tentu saja adalah Rasulullah dan Nabi besar Muhammad SAW, sebagai suri tauladan bagi umat. Tetapi di kesempatan ini Saya akan membahas tokoh pemuka agama Islam lainnya yang sangat berpengaruh dalam perjalanan Islam. Beliau adalah seorang Panglima pemberani dan tegas, Beliau juga adalah seorang Sahabat Rasullullah SAW yang sangat garang dan gagah dalam menghadapi cemoohan kaum Quraisy terhadap Islam, tetapi Beliau jugalah yang hampir selalu menagis saat sholat berjamaah dengan Rasullullah SAW. Umar Bin Khattab adalah nama khalifah besar yang sederhana namun amat disegani itu.
Nama lengkapnya adalah Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza, dilahirkan di Mekkah, dari Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy. Ayahnya bernama Khaththab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim. Umar memiliki julukan yang diberikan oleh Muhammad yaitu Al-Faruq yang berarti orang yang bisa memisahkan antara yang haq dan bathil. Keluarga Umar tergolong dalam keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis yang pada masa itu merupakan sesuatu yang jarang. Umar juga dikenal, karena fisiknya yang kuat dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah. Kisah hidup Umar Bin Khattab, mencerminkan bahwa Beliau sudah diberi hidayah Allah untuk menjadi seorang Khalifah besar dan sahabat Rasullullah SAW. Padahal sebelumnya Umar adalah salah satu pemuka Kaum Quraisy yang sangat membenci Islam dan berambisi membunuh Rasul Muhammad.
Di setiap kesempatan Umar selalu menghunuskan pedangnya yang tajam, untuk membunuh Nabi Muhammad. Umar sangatlah membenci Islam karena Ia mengharapkan Rasul terakhir berasal dari kaumnya, kaum Quraisy. Tetapi disuatu hari, Ia dengan gagahnya menuju tempat Rasul yang sedang berdakwah dengan pedangnya yang tajam dan bersiap membunuhnya. Tetapi dalam perjalanan entah mengapa Umar ingin kembali pulang ke rumahnya. Kemudian Umar meninggalkan tujuannya tersebut dan pulang menuju rumahnya.
Alangkah kagetnya Umar ketika membuka pintu rumahnya, dilihatnya adik perempuannya dan ipar lelakinya sedang membaca kitab suci Al-Qur’an. Langsung ditamparnya pipi adik perempuannya itu. Tetapi adiknya tidak menagis, Ia lalu membacakan ayat terakhir dari Al-Qur’an yang barusan dibacanya. Hati Umar bergetar, Ia tanggalkan pedangnya dan pergi menemui Nabi Muhammad SAW, sambil menangis Umar mengucap dua kalimat syahadat. Itulah salah satu kisah hidup Umar yang dapat berubah 180o karena hidayah Allah.
Masuknya Umar kedalam Islam, membuat agama Islam semakin kuat. Umar adalah ahli strategi militer yang besar. Ia mengeluarkan perintah operasi militer secara mendetail. Pernah ketika mengadakan operasi militer untuk menghadapi kejahatan orang-orang Parsi, beliau yang merancang komposisi pasukan Muslim, dan mengeluarkan perintah dengan detailnya. Saat beliau menerima kabar hasil pertempurannya beliau ingin segera menyampaikan berita gembira atas kemenangan tentara kaum Muslimin kepada penduduk, lalu Khalifah Umar berpidato di hadapan penduduk Madinah: “Saudara-saudaraku! Aku bukanlah rajamu yang ingin menjadikan Anda budak. Aku adalah hamba Allah dan pengabdi hamba-Nya. Kepadaku telah dipercayakan tanggung jawab yang berat untuk menjalankan pemerintahan khilafah. Adalah tugasku membuat Anda senang dalam segala hal, dan akan menjadi hari naas bagiku jika timbul keinginan barang sekalipun agar Anda melayaniku. Aku berhasrat mendidik Anda bukan melalui perintah-perintah, tetapi melalui perbuatan.”
Dengan ketegasan dan kehebatan Beliau, Umar tetaplah seorang muslim yang sangat sederhana. Pernah suatu kali beliau pulang setelah berkeliling memantau situasi kota dan masyarakat Mekah, dengan berjalan kaki. Umar bertemu dengan seorang pemuda yang kemudian menyapanya. Umar waktu itu sedang memegang roti untuk makan siangnya. Pemuda itu tidak mengenal bahwa sosok yang ditemui itu adalah khalifah besar Umar Bin Khattab. Pemuda tersebut mengaku bahwa Ia kehabisan uang dan ingin membeli makanan. Umar pun langsung memberikan roti ditangannya itu, Umar tidak mengatakan bahwa Ia adalah Khalifah Umar.
Hal yang unik dari Umar Bin Khattab lainnya adalah saat sosok beliau yang gagah berani menangis saat sedang sholat. Umar yang sangat gagah langsung bercucuran air mata saat menjadi makmum Nabi Muhammad SAW. Saat ditanya oleh Rasul, mengapa sahabat Rasul yang amat gagah berani itu menangis saat sholat, Umar menjawab Ia teringat masa saat dia menampar pipi adik perempuannya.
Setelah Nabi Muhammad meninggal, Umar memimpin negeri Arab. Umar melakukan banyak reformasi secara administratif dan mengontrol dari dekat kebijakan publik, termasuk membangun sistem administratif untuk daerah yang baru ditaklukkan. Ia juga memerintahkan diselenggarakannya sensus di seluruh wilayah kekuasaan Islam. Tahun 638, ia memerintahkan untuk memperluas dan merenovasi Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Ia juga memulai proses kodifikasi hukum Islam. Umar dikenal dari gaya hidupnya yang sederhana, alih-alih mengadopsi gaya hidup dan penampilan para penguasa di zaman itu, ia tetap hidup sangat sederhana. Pada sekitar tahun ke-17 Hijriah, tahun ke-4 kekhalifahannya, Umar mengeluarkan keputusan bahwa penanggalan Islam hendaknya mulai dihitung saat peristiwa hijrah.
Umar bin Khattab dibunuh oleh Abu Lukluk (Fairuz), seorang budak pada saat ia akan memimpin salat Subuh. Fairuz adalah salah seorang warga Persia yang masuk Islam setelah Persia ditaklukkan Umar. Pembunuhan ini konon dilatarbelakangi dendam pribadi Abu Lukluk (Fairuz) terhadap Umar. Fairuz merasa sakit hati atas kekalahan Persia, yang saat itu merupakan negara digdaya, oleh Umar. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M. Setelah kematiannya jabatan khalifah dipegang oleh Usman bin Affan.
Itulah kisah Khalifah Besar Raddiyaullahu’anhu Umar Bin Khattab, sosok yang tegas, gagah, berani, tetapi sangat sederhana, dan muslim yang hidupnya seimbang antara dunia dan akhirat.

Rio

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment

Ikutlah berdiskusi disini, amalkanlah ilmu kalian :