TIPS MENGIRIM CERPEN
TIPS MENGIRIM CERPEN
Prakata : TIPS INI sudah pernah diposting di blog Sang Cerpenis, tetapi saya pindahkan ke blog ini aja. Biar semua bisa mempelajarinya. Mau tahu tipsnya? Simak yang satu ini!
- Biasanya sebelum mengirim sebuah cerpen, saya akan membeli majalah yang menjadi target saya. Saya baca dan pelajari cerpen yang dimuat di majalah itu. Dari situ, akan terlihat cerpen jenis apa yang disukai redaksi majalah itu. Tapi, jika ternyata cerpen saya berbeda genrenya dengan cerpen di majalah itu, maka saya akan menunda pengiriman cerpen. Setidaknya, sampai saya sudah menghasilkan cerpen dengan genre yang sama. Secara kalau genrenya beda, sebagus apapun karya kamu, belum tentu dimuat.
- Perhatikan persyaratan yang biasanya tercantum di halaman awal majalah. Misal :
Jumlah halaman, jumlah karakter, spasi dsbnya.
- Paling bagus kalau mengirim cerpen via e-mail (dari sisi editor : lebih mudah mengeditnya, dari sisi penulis : lebih hemat biaya dan lebih praktis). Tapi tidak semua majalah mau menerima cerpen by e-mail. Jika demikian, mau nggak mau cerpen harus di print dan dikirim via pos.
Boleh juga kalau kamu telpon ke kantor redaksi majalah ybs, tanya apakah ada alamat e-mailnya (kalau kamu memang lebih suka ngirim by e-mail tapi tidak tahu alamat e-mailnya/tidak tercantum di majalah).
- Untuk cerpen yg dikirim via pos, harus diprint di kertas yang bersih (bisa folio
atau A4, tergantung persyaratan). Jangan bolak balik ya. Masukkan cerpen kamu
ke amplop coklat panjang. Jangan dilipat. Kesannya tidak rapi.
- Di halaman akhir cerpen cantumkan nama jelas, alamat lengkap, nomor ponsel/telpon rumah, nomor rekening. Kalau mau pake nama samaran boleh saja tapi jangan lupa cantumkan juga nama jelas kamu (nama yg sesuai dengan nama di rekening kamu, agar pihak redaksi gak bingung saat ngirim honor).
- Pengiriman yang dilakukan via email tidak usah pakai kata pengantar segala.
Editor sudah cukup sibuk. Jangan ditambah kesibukan baru buat baca kata pengantar kamu. Tapi jangan lupa tulis subjek : CERPEN atau FIKSI (liat persyaratannya, apakah harus tulis cerpen atau fiksi). Kata pengantarnya cukup :TERLAMPIR. Lalu cerpen yang kamu simpan di word, kamu attach aja.
- Cek lagi, apakah sudah berhasil dikirim. Kalau belum, coba lagi. Karena kadang-kadang ada majalah yang inboxnya sudah penuh cerpen tapi belum dibersihkan.Saya sering tuh mengalami yang kayak gini. Failure terus. Kalau masih belum bisa juga, tunda pengiriman 2 atau 3 hari.
- Jika masih gagal juga (undelivered terus) lebih baik telpon ke redaksi majalah
ybs. Tanya apakah ada alamat email lain? Atau, tanya aja kenapa gak bisa ngirim
cerpen by email. Barangkali, alamat email sudah ganti. Memang kesannya niat banget ya. Tapi, kalau mau jadi cerpenis yaa…harus ada perjuangan dong.
Nah, kalau cerpen sudah berhasil terkirim, kamu tinggal tunggu deh!
Masa menunggu ini paling menjemukan. Pernah cerpen saya yang sudah setahun dikirim baru dimuat. Capeeee deh! Makanya, sebaiknya setelah kirim, lupakan saja. Kalau makin ditunggu dan diharapkan terbit, malah jadi bete sendiri.
Tapi supaya tidak terjadi pengiriman ganda (satu cerpen dikirim ke 2 majalah) lebih baik kamu buat catatan di notes atau di ponsel. Misal : cerpen berjudul AAA dikirim ke majalah C, cerpen berjudul BBB dikirim ke majalah D). Kalau mau lebih detail, boleh juga ditulis tgl pengirimannya. Karena biasanya….kalau sudah lewat 3 bulan tapi tidak ada kabar dari redaksi, berarti cerpen kamu gak dimuat. Walaupun tidak selalu begitu.
Kalau cerpen kamu dimuat, biasanya 2 minggu sebelumnya akan diberitahu by phone or email. So, rajin-rajinlah ngecek email. Saya pernah nggak ngecek email lantaran pergi melancong selama 3 minggu. Tau-tau, honor udah masuk ke rekening. Saya jadi kelimpungan deh mencari majalah yang memuat cerpen saya itu.
Secara nggak semua redaksi mau mengirimkan majalah yang memuat karya kita, maka sebaiknya kalau ada pemberitahuan by phone tentang cerpen kita yang akan dimuat, jangan lupa tanya di edisi berapa? Supaya kamu bisa membeli majalah itu dan gak kehabisan.
Ada juga sih, redaksi yang royal dan mau ngirimin majalah yang memuat karya kita. Tapi, kadang-kadang mereka juga kehabisan stok.
Well, itu aja tips dari saya. Selamat menulis cerpen!
Mau berlangganan informasi dari blog ini? daftar Aja!
Labels
Anak
Analis Rio
argumen
Artikel
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Bandung
Beasiswa
Belajar
Belanda
Berita
Berita Informasi
Biologi
Brewok Backpacker
calon sejarah
Cerpen
CPNS
dan Informasi
Dimuat di Koran
ekonomi
English Article
Essay
facebook
Fiksi
FLP
Foldpapercraft
Gerakan Sosial
Hasil TO
Hikmah
hobi dan bisnis
hot news
Hubungan Internasional
Indonesia
Informasi
informasi.
information
inovasi
Inspirasi
Investasi
Islam
Kaledoiskop
keluarga
Kesehatan
kisah
komputer
kontroversi
Kreativitas
kuis
Leader and Leadership
Liputan
Lirik Lagu
LPDP
Luar Negeri
Masih di Rumah Aja?
Movie
Mulok
my activity
My opinion
News
Olahraga
Opini
OSN
OSN saya
Pasar Modal
Pendidikan
Pengabdian
Pengalaman
pengumuman
Penting;
perlu tahu
PIMNAS
PKM
Pro dan Kontra
PSMSku
Puisi
Ramadhan
Refreshing
Renungan Dahsyat
Resep
Resep. Kisah
Review Movie
Rio Alfajri
Saham
Sastra
Science
Sejarah
Seminar
sensasi
sentuhan hati
sepakbola
Seri novel
Share
Sinopsis Novel
Skripsi
SMA
SMA Xaverius 4 Palembang
SNMPTN
SNMPTN 2012
SOL VII
sport
Suara hati
Tahukah Kamu?
taman ilmu
Tantangan Menulis
Teens
Timnas
Tips
tokoh
transportasi
Tugas
Tulisan Saya
tutorial
TV Show
UMKM
Unik
Unpad
Vlog
Wirausaha
World cup
XI IPA
XL FL
youtuber
Powered by Blogger.
hmm .
ReplyDeletekalau dia nggak nulis berapa font n spasiny gimana ?
biasanya font pakai Times New Roman dan ukuran 12, spasi double.
ReplyDelete