
Mari, Runtuhkan Tembok Itu!
wilayah Bangka, berkeinginan untuk membangun masjid besar di kampung halamannya sendiri. Masjid yang dikenal dengan nama Masjid Jami’ Muntok itu dibangun persis di sebelah belakang Kelenteng Kuang Fuk Miau.
Kelenteng Kuang Fuk Miau itu sudah ada sejak tahun 1820-an. Untuk membangun masjid tersebut dana didapat dari sumbangan sukarela, termasuk sumbangan dari warga tionghoa, yang berandil juga dalam pembangunan masjid ini. Zhong A Tiam, seorang mayor Cina yang bertugas mengatur warga Cina perantauan di Muntok, yang beragama konghucu ikut memperkokoh bangunan masjid itu dengan turut menyumbang harta bendanya demi kelancaran pembangunanannya. Tidak hanya itu, saat masjid telah selesai dibangun A Tiam masih membantu kelancancaran ibadah umat muslim, seperti saat malam hari beliau selalu menyumbangkan minyak untuk penerangan masjid.
Sekarang sejarah itu masih terus berlanjut. Dimana? Tepat di Pulau Bangka Belitung, terjalin hubungan persaudaraan yang sangat erat dari berbagai suku dan ras disana. Pada tahun 2002 di Desa Jeliti, Kota Sungailiat, Kabupaten Bangka, didirikan tiga tempat ibadah yaitu masjid, kelenteng, dan gereja. Tiga tempat ibadah ini tidak lebih dari 50 meter. Nama ketiga tempat ini yaitu Masjid Baiturrahman, Kelenteng Dewi Kuan Yin, dan Gereja Sanata.
Seperti halnya Zhong A Tiam, kini sepertinya terlahir kembali dalam sosok seorang kakek 60 tahun yaitu Ajam. Sebenarnya Ajam merupakan pengurus kelenteng. Ajam seperti sosok yang tidak menginginkan adanya tembok pembantas di masyarakat, terutama yang disebabkan oleh agama dan ras. Beliau merupakan salah satu dari ribuan pahlawan penjaga kedamaian itu di Bangka Belitung.
Pengorbanan Ajam tidak hanya tercurah pada kelenteng itu. Karena Masjid Baiturahman belum memiliki pengurus resmi, untuk sementara Ajamlah yang setiap hari menjaga dan membersihkan masjid. Ajam menjelaskan bahwa dalam hati masyarakat sudah tertanam keinginan untuk saling menghormati dan menghargai.
Wujud konkretnya akan sangat terasa saat melihat warga Bangka Belitung saling tolong menolong tanpa pandang bulu.baik dalam bidang pekerjaan, pangan, hingga system pemerintahan. Pada saat tiba Hari Raya salah satu Umat, maka yang lain akan turut bergembira dan bersilahturahmi. Sebagai contoh di Masjid Jami’ setiap Idul Fitri dan Idul Adha diadakan solat berjemaah. Saat itu pula para pengurus kelenteng Kuang Fuk Miau menutup kelenteng dengan kain. Begitupula saat perayaan imlek para melayu muslim beramai-ramai mengucapkan selamat dan bersilahturahmi pada warga Tionghoa. Di dalam hati setiap manusia memang meraskan bahwa hidup bersama dengan kedamaian adalah sangat indah, Hal itu telah dibuktikan oleh suri tauladan kita di Bangka Belitung, yang hidup nyaman dengan berbaur bersama. Oleh karena itu “Mari kita runtuhkan tembok pembatas itu!”

Mau berlangganan informasi dari blog ini? daftar Aja!
Labels
Anak
Analis Rio
argumen
Artikel
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Bandung
Beasiswa
Belajar
Belanda
Berita
Berita Informasi
Biologi
Brewok Backpacker
calon sejarah
Cerpen
CPNS
dan Informasi
Dimuat di Koran
ekonomi
English Article
Essay
facebook
Fiksi
FLP
Foldpapercraft
Gerakan Sosial
Hasil TO
Hikmah
hobi dan bisnis
hot news
Hubungan Internasional
Indonesia
Informasi
informasi.
information
inovasi
Inspirasi
Investasi
Islam
Kaledoiskop
keluarga
Kesehatan
kisah
komputer
kontroversi
Kreativitas
kuis
Leader and Leadership
Liputan
Lirik Lagu
LPDP
Luar Negeri
Masih di Rumah Aja?
Movie
Mulok
my activity
My opinion
News
Olahraga
Opini
OSN
OSN saya
Pasar Modal
Pendidikan
Pengabdian
Pengalaman
pengumuman
Penting;
perlu tahu
PIMNAS
PKM
Pro dan Kontra
PSMSku
Puisi
Ramadhan
Refreshing
Renungan Dahsyat
Resep
Resep. Kisah
Review Movie
Rio Alfajri
Saham
Sastra
Science
Sejarah
Seminar
sensasi
sentuhan hati
sepakbola
Seri novel
Share
Sinopsis Novel
Skripsi
SMA
SMA Xaverius 4 Palembang
SNMPTN
SNMPTN 2012
SOL VII
sport
Suara hati
Tahukah Kamu?
taman ilmu
Tantangan Menulis
Teens
Timnas
Tips
tokoh
transportasi
Tugas
Tulisan Saya
tutorial
TV Show
UMKM
Unik
Unpad
Vlog
Wirausaha
World cup
XI IPA
XL FL
youtuber
Powered by Blogger.
No comments:
Post a Comment
Ikutlah berdiskusi disini, amalkanlah ilmu kalian :