Ternyata
Pak Brian saat sedang mengunjungi Asrama PPSDMS Regional II Bandung sedang
melakukan kultwit tentang kenaikan harga BBM. Ya, malam itu memang sedang
hangat-hangatnya tentang kenaikan harga BBM. Menurut Beliau seharusnya untuk
menyelesaikan masalah BBM ini, umumnya energi, caranya tidak dengan menaikkan
harga BBM. Itu karena dengan menaikkan BBM justru kita hanya memindahkan
masalah dari pemerintah ke masyarakat.
Lantas
banyak yang bertanya, apa sih solusinya kalau begitu? Ternyata Beliau memiliki
dua solusi yang sangat solutif. Pertama adalah dengan memfokuskan pembangunan
di bidang transportasi publik. Kedua adalah menghentikan proyek pembangunan
tol. Karena pembangunan tol itu justru pro terhadap private transportation.
Beliau
juga membawa contoh dari Jepang. Oh iya, Beliau dulu kuliah di Jepang selama 6
tahun. Baru saja Beliau kembali lagi ke Jepang, tepatnya Nagoya. Bensin memang
sudah naik karena di Jepang itu harganya dilepas ke masyarakat. Tetapi harga
BBM yang naik sama sekali tidak memengaruhi harga onigiri, hehehe.
Yuk
ah kembali ke laptop. Sekarang kita akan bahas Dialog Paska Kampus. Paska
Kampus ini sangat penting karena berkaitan dengan hadits yang menjelaskan tentang
sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat. Manfaat ini terkait lho
dengan karya-karya bermanfaat yang kita telurkan. Karya inilah yang membuat
seseorang dikenang orang bahkan lebih lama dari usia hidup biologisnya.
Mengapa
semakin banyak karya semakin baik dia sebagai manusia? Ya itu karena meskipun
kita meninggal, pahalanya akan terus mengalir dan mengalir. IDahsyat kan Boy,
hehehe. Red). Kita punya contoh yang jelas lho, kita memiliki Rasulullah dan
para sahabatnya. Mereka hidup ribuan tahun sebelum kita, tetapi karyanya dan
mereka selalu kita kenang dan bahas sekarang.
Pengaruh
dan manfaat ini bukan hanya untuk dunia. Sekali-kali bukan untuk dunia saja.
Yang paling penting adalah manfaatnya untuk akhirat. Nah sudah siap kan
teman-teman untuk menjadi manusia yang semakin dahsyat?
Kehidupan
paska kampus adalah salah satu penentunya. Siapa yang berhasil menyiapkan paska
kampus dengan baik, dialah yang akan bersinar dalam karyanya. Ada beberapa
faktor yang memengaruhi keberhasilan di paska kampus. Pertama adalah kualitas kecerdasan. Untuk meningkatkan
kecerdasan ini ada tiga hal yang harus dilakukan. Pertama, membaca. Membaca ini adalah ajang kita untuk
meraih sebanyak-banyaknya referensi. Kedua adalah dengan menulis. Ini adalah tingkatan berikutnya dari membaca dan akan
melatih kita untuk sistematis dalam berpikir. Ketiga adalah dengan sering berdiskusi dan berdebat. Dengan diskusi
ini dapat melatih kita untuk tajam dalam berpikir. Ketika kita sudah mampu
menguasai ini, Insya Allah kita akan memimpin dalam dunia paska kampus.
Kapasitas
kedua yang menentukan keberhasilan ini adalah kapasitas sosial. Masalah
mahasiswa sekarang adalah kecerdasan sosial yang masih kurang dan membuat
mereka kurang matang. Caranya bagaimana agar kita matang dalam kecerdasan
sosial? Ya, caranya adalah dengan terlibat aktif dan berinteraksi.
“Karena
kecerdasan sosial ini adalah masalah interaksi.”
Tuh
kan, tidak cukup dengan training kepemimpinan semata. Tidak berhenti sampai di
situ. Keterlibatan adalah kunci sukses seseorang untuk menjadi cerdas dan
matang dalam kehidupan sosial.
“Pemimpin
yang baik adalah pemimpin yang mampu me-manage segala masalah dengan baik.”
Jadi
ketika kita mampu menghandle PKM yang banyak, penelitian yang banyak, usaha
yang banyak, dengan baik itu adalah kunci sukses kita dalam meningkatkan
kualitas diri. (Ayo kita buat PKM yang baik dan banyak, hehehe.)
Yang
ketiga adalah kecerdasan spiritual dan networking. Alhamdulillah dengan PPSDMS
dan Universtas kita, kita sudah sangat terbantu. Hmmh, ketika kita sudah
memiliki keempatnya, cerdas dalam akademik, jiwa sosial yang tinggi,
kepemimpinan yang baik, dan kita sholeh, dahsyatlah itu. Just the matter of time guys!
Pak
Brian setelah kuliah langsung menjadi mandiri. Beliau tinggal di Asrama Salman
dan mencari kerja. Semua aktivitas itu, Beliau lalui dengan enjoy. Dan
Alhamdulillah, Beliau bisa pergi ke Jepang setelah menjadi asisten dosen selama
satu tahun. Dalam meraih gelar S2-nya Beliau mendapat beasiswa, tetapi setelah
lulus Beliau memutuskan untuk kuliah S3. Waktu itu Beliau tidak mendapat
beasiswa sehingga Beliau harus bekerjaparuh waktu di tengah kesibukkannya.
Ada
sedikit cerita tentang paruh waktu di Jepang. Di Jepang ada ramen yang dingin
dan Beliau merasakan kerja di sana. Bahkan beliau juga menjaga toko Seven
Eleven juga lho. Tiada hentinya Beliau bekerja untuk membiayai pendidikannya. Bahkan
Beliau sempat mengalami perampokan di Jepang saat menjaga toko. Hmmh, ternyata
kalau kita banyak bekerja akan banyak pengalaman juga yang kita dapatkan.
“Jika
kita bekerja keras dan kita minta pada Allah dengan baik, semuanya yang kita
mohon akan berhasil kita dapatkan karena diberikan Allah “ Ingat Allah itu Maha
Pengasih, kalau Anda punya mimpi, pegang mimpi itu erat-erat kasih tahu.
Terakhir
-> “Jangan Pernah Berhenti Bekerja! Jangan Pernah Berhenti Bekerja. Jangan
Pernah Berhenti Bekerja!”
No comments:
Post a Comment
Ikutlah berdiskusi disini, amalkanlah ilmu kalian :