Nama
Kegiatan: Leaders and Leadership
Waktu:
Jumat-Sabtu, 24-25 Oktober 2014
Lokasi:
Asrama PPSDMS Regional II Bandung
Materi:
Kepemimpinan Profetik
Pemateri:
Bang Bachtiar Firdaus
Sadarlah
Bahwa Kita adalah Pemimpin
حديث
عبد
الله
بن
عمر
رضي
الله
عنهما.
ان
رسول
الله
صلى
الله
عليه
وسلم
قال:
كللكم
راع
فمسؤل
عن
رعيته
فالامير
الذي
على
الناس
راع
وهو
مسؤل
عنهم.
والرجل
راع
على
اهل
بيته
وهو
مسؤل
عنهم.
والمرأة
راعية
على
بيت
بعلها
وولده
وهي
مسؤلة
عنهم.
والعبد
راع
على
مال
سيده
وهو
مسؤل
عنه،
الا
فكلكم
راع
و
كللكم
مسؤل
عن
رعيته
Hadits Abdullah bin
Umar ra. Bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “setiap kamu adalah pemimpin yang
akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang amir yang
mengurus keadaan rakyat adalah pemimpin. Ia akan dimintai pertanggungjawaban
tentang rakyatnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin terhadap keluarganya di
rumahnya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya. Ia akan diminta
pertanggungjawaban tentang hal mereka itu. Seorang hamba adalah pemimpin
terhadap harta benda tuannya, ia kan diminta pertanggungjawaban tentang harta
tuannya. Ketahuilah, kamu semua adalah pemimpin dan semua akan diminta
pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya.
Ya, kita semua
adalah pemimpin. Tetapi, sayangnya banyak di antara kita yang belum menyadari
bahwa kita adalah pemimpin. Ketidaksadaran akan peran ini membuat kualitas kita
masih di bawah standar. Coba bayangkan, jika kita sadar bahwa kita mengemban
amanah sebagain pemimpin, kita tidak akan menurunkan standar kualitas kita. Kita
akan berjuang memberikan yang terbaik dan outputnya adalah seorang muslim yang
luar biasa.
Belajar dari Sejarah
Seorang
pemimpin akan selalu mempelajari dan mengambil hikmah dari sejarahnya. Sebagai
Muslim dan orang Indonesia kita sangat beruntung karena memiliki banyak
referensi sejarah. Mulai dari sejarah pahlawan kemerdekaan kita hingga sejarah
kejayaan Muslim.
“Jangan malas
membaca! Kalau kalian mau jadi pemimpin yang hebat, ya kalian harus banyak
input wawasannya.”
Oh iya, saya
sangat terinspirasi dengan kata-kata Bang Bachtiar yang mengangkat nenek moyang
kita. Sadarkah teman-teman bahwa nenek moyang kita adalah manusia global? Lalu
mengapa sekarang kita merasa inferior terhadap bangsa asing? So, yuk kita menjadi manusia global yang
memegang peradaban.
Pemimpin itu Bermimpi Besar
“Kamu mau
kuliah di mana?”
“London School
of Economy, Bang, Jurusan Hubungan Internasional.”
“Kamu sudah
tahu lokasinya di mana? Bentuk gedungnya seperti apa?”
“Hmmh, be,
belum Bang?”
“Ya
Salaaam…”[1]
Ini dia nih
masalah seorang pemimpi. Dia punya mimpi besar, tetapi tidak tahu cara mencapai
mimpinya itu. Bahkan membayangkannya secara mendetail pun belum pernah. Ayo
sekarang kita visualisasikan mimpi kita dengan sebenar-benarnya.
Tingkatan Pemimpin Dahsyat Ala Islam
Ada tiga tingkatan
untuk menjadi pemimpin yang luar biasa dalam Islam. Pertama adalah pemimpin
humanis. Seorang muslim harus memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi. Ini bisa
dilatih dengan meningkatkan interaksi dengan sesama manusia di lingkungan kita.
Tingkatan kedua adalah pemimpin pembebas. Di sini terkait dengan mencegah dari
kemungkaran. Jadi memang agak lebih sulit dan perlu keberanian.
Untuk tingkat
yang ketiga adalah pemimpin transedental. Inilah yang membedakan pemimpin yang
seorang muslim dengan pemimpin yang bukan muslim. Seorang sosialisme yang
meneriakkan pembebasan dan kemerataan setelah terjebak dalam arus kapitalisme
akan sangat mudah terbawa arus itu. Karena ikatan yang mendasari gerakan mereka
bukan kekuatan vertikal. Sementara kita punya ikatan dengan Allah. Ya, itu
transedental.
No comments:
Post a Comment
Ikutlah berdiskusi disini, amalkanlah ilmu kalian :