Ayo Malu Jadi Bangsa Mie Instant
Bangsa
yang maju adalah bangsa yang memiliki banyak entrepreneur. Bukan bangsa konsumen yang hanya bisa mengonsumsi
barang dan jasa tanpa berusaha untuk melakukan inovasi dalam hidupnya. Presiden
Soekarno dalam sebuah pidatonya pernah berseru, “Jangan mau menjadi bangsa
tempe!”. Bung Karno berseru seperti ini agar masyarakat Indonesia tidak mau
diinjak-injak seperti pembuatan tempe pada masa itu. Tetapi, sebenarnya ada
sifat yang lebih berbahaya dari sifat tempe yang harus dihindari oleh bangsa
Indonesia. Sifat itu adalah sifat mie instant. Sifat yang harus dilawan oleh
seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Sifat yang jika dibiarkan akan melahirkan
bangsa Indonesia yang lemah dan mudah dipatahkan. Sifat ini akan dikalahkan
dengan semangat kependidikan dan entrepreneur.
Mahasiswa
adalah agent of change. Perubahan
bisa dilakukan jika mahasiswa sebagai generasi muda ikut serta di dalamnya.
Mengubah wajah Indonesia yang bermental mie instant harus dimulai dengan menggodok generasi mudanya. Di
Universitas Padjadjaran semua kementrian yang ada di BEM Kema Unpad berperan
penting, termasuk kementrian lingkungan yang katanya perlu dikaji ulang. Namun, Kementrian Pendidikan dan
Keilmuan serta Kementrian Kewirausahaan akan menjadi tonggak yang kuat untuk
menghilangkan mental mie instant pemuda Indonesia pada umumnya dan mahasiswa Unpad
khususnya. Bergabung dengan salah satu dari dua kementrian di atas akan menjadi
suatu pengabdian yang baik karena dapat sekaligus menjadi pembelajaran.
Program-program
yang ada sebelumnya harus dipertahankan seperti PKM Style dan Padjadjaran
Edufest. Di bidang keilmuan saya memiliki program berjudul Maba Fighting for
Pimnas. Program ini adalah langkah nyata mengajak mahasiswa baru untuk lebih
awal mengetahui mengenai Pimnas dan lebih awal memupuk semangat untuk
berkompetisi secara sehat di ajang keilmuan.
Dengan adanya program ini, saya berharap dan mendukung program yang
sebelumnya sudah ada yaitu Unpad Goes to Pimnas dengan mengerahkan semangat
pemuda Indonesia dalam hal ini mahasiswa baru Universitas Padjadjaran. Selain
itu di Pimnas juga terdapat cabang berupa PKM 5 bidang dan satu di antaranya
adalah PKM-Kewirausahaan. Dengan adanya program ini dua tiga pulau dapat
terlampaui.
Temu Entrepreneur adalah program kedua yang
saya canangkan untuk BEM Kema Unpad. Kali ini di Kementrian Kewirausahaan.
Belajar dari yang ahli adalah pepatah yang tepat. Kita dapat lebih memahami
seluk-beluk dunia wirausaha jika kita belajar dengan entrepreneur muda Indonesia. Tidak perlu pengusaha yang berkelas
internasional, kita dapat mengundang pengusaha-pengusaha lokal yang sukses di
usia muda, tetapi akan lebih bagus apabila dalam program ini kita dapat
mengajak pengusaha-pengusaha muda tingkat nasional bahkan internasional untuk
berbagi semangat dan pengalaman.
Saya,
selaku mahasiswa Universitas Padjadjaran, sangat berharap BEM Kema Unpad tidak
menjadi Badan Eksklusif Mahasiswa.
Tetapi, BEM Kema Unpad tetap dalam jalurnya sekarang yaitu jalur pengabdian.
Jalur yang dibentuk oleh pendahulu-pendahulu kita. Jalur yang akan kita
teruskan di pemerintahan Indonesia. BEM Kema Unpad harus tetap mengedepankan
semangat untuk menanamkan semangat muda pada diri mahasiswa Unpad, semangat
anti instant dan selalu mau belajar dari hidup.
No comments:
Post a Comment
Ikutlah berdiskusi disini, amalkanlah ilmu kalian :