Hallo Sahabat Sinwas ! ! ! Sudah memasuki liburan akhir tahun? Meski saya belum, karena masih ada dua mata kuliah yang harus ditempuh dalam UAS, saya tetap bersyukur bisa melalui hari yang menyenangkan di Jatinangor bersama kakak saya Debby Sheilla Saputri. Oh ya, teman-teman minggu ini saya disibukkan dengan tugas Dasar-Dasar Ilmu Sosial, tugas yang "menyenangkan" menurut beberapa teman di Hubungan Internasional UNPAD. Kelak kawan, kita akan merasakan himah-Nya, ya semoga tidak terlewat dari pengelihatan kita yang sering kurang awas kalau melihat hal seperti itu.
Tetapi, meski demikian sibuk, Allah masih memberi kesempatan saya untuk mengikuti beberapa aktivitas yang bermanfaat. Salah satunya terjadi di hari Minggu yang nan cerah. Sehari sebelum hari itu hujan lebat mengguyur Jatinangor, tidak main-main kawan, saya yang baru pulang dari Sekolah Alam Internasional di Sumedang guna mengikuti Mentoring Agama Islam FISIP UNPAD, terkejut saat melihat di depan Jatinangor Town Square air menggenang hingga melebihi mata kaki orang dewasa. Tetapi berkah Allah mana yang kita sangkal, bukankah hujan adalah rahmat yang diturunkan oleh-Nya. lantas mengapa kita tidak bersyukur?
Minggu indah ini saya pergi ke acara pekanan Forum Lingkar Pena Jatinangor, materi yang kali ini akan diberikan adalah diksi. Pilihan kata yang dapat mengubah segalanya. Maka tajuk yang diangkat adalah The Power of Words. Kami, calon anggota FLPJ, akan belajar bersama Teh Wiyanti Aisyah. Beliau adalah ketua FLPJ. Kembali saya melangkahkan kaki menuju ranah yang selalu memukauku selama ini. Ranah yang saya kenal dari sosok hebat. Andrea Hirata, Ahmad Fuadi, Iwan Setyawan, mengapa tidak saya? Bukankah harapan adalah kunci, jadi tidak ada salahnya memiliki impian luar biasa asalkan tetap disertai ikhtiar dan doa.
Menenteng jagur 3, tas hitam yang setia menemani saya mencari ilmu, langkah kaki ini tak pernah terasa berat. Di jalan terbayang apa yang akan dipelajari nanti, oh diksi. Namun, setelah sampai di tempat yang dijanjikan, kendurlah sedikit semangat ini. Melihat tempat yang akan kami pakai kotor dan becek minta ampun. Sampah bertebaran di sana-sini, dalam hati aku menerka ini adalah kerjaan orang yang terjebak hujan kemarin malam. Untung saya tidak sendirian, ada dua teman saya yang sudah merasakan suasana ini terlebih dahulu. Saat sedang memandang sekeliling, datanglah Kak Wian dengan motornya. Dan brain storming pun dimulai. Keputusan yang diambil tentu saja mencari tempat lain yang lebih nyaman untuk mencari ilmu.
Tidak lama menyusul bergabung dalam brain storming Hakim, Ivan, dan sahabat ikhwan lain. Hasil dari brain storming singkat kami menemukan beberapa pilihan tempat dan tempat yang tepat untuk berteduh adalah Masjid Al-Muhsih Fakultas Ilmu Budaya UNPAD. Kami pun berjalan bersama menuju tempat itu.
Sesampainya di Al-Muhsih, acara langsung dimulai. Setelah memanjatkan doa pada Allah dengan membaca ayat-Nya yang suci perjalanan mencari ilmu pun dibuka. Kak Wian menjelaskan pengertian diksi dan manfaatnya. Tidak cukup di sana, kami diminta untuk membuat kalimat dengan menggunakan diksi yang kami miliki dengan huruf A-Z dalam waktu 5 menit. Memperkaya diksi yang pasti dan ini adalah kalimat yang saya buat dengan diksi yang terekam dalam otak.
![]() |
Rio Alfajri sedang membacakan kalimat dari pilihan diksi A-Z |
Alangkah Bijaksanya Cahaya Dalam Ekuitas Fatamorgana. Gelap, Hitam, Indah, Jarang Kelihatan Lingkup Manusia. Namun, Oh Pelindung "Quartet Ranah Surga" Tak Uzur Via Waktu Xenophon Yang Zalim.
Makna dari kalimat di atas apa coba? Silakan ditebak ya Sahabat Sinwas.
Setelah itu teman-teman yang lain membantu saya memperkaya diksi yang saya miliki. Saya mendapat kata Zalora yang belum pernah saya dengar sebelumnya, meski kawanku yang mengucapkannya pun tidak tahu apa arti Zalora itu. ^_^ Diksi ter-cover, kami beranjak pada majas. Di sini kami mempelajari majas-majas meski tidak secara keseluruhan. Majas yang kami buat di antaranya majas metafora yang menghasilkan pengetahuan baru bagi saya yaitu ada kata penjara suci yang artinya pesantren. Sahabat Sinwas kaget?Tenang kaget itu juga milik saya.
Berturut-turut majas personifikasi, hiperbola, dan litotes coba kami buat. Alhamdulillah kami berhasil menambah ilmu hari itu. Namun acara belum selesai, kami akan membuat sebuah cerita dengan menghubungkan tiga kata kunci yaitu Aceng Fikri, Suku Maya, dan Angelina Sondakh. Saat ingin memulai cerita saya menyadari bahwa saya harus izin pulang. Kak Wian pun memberi izin dengan syarat saya harus tetap membuat tugasnya.
Siap!! Saya pulang dengan langkah kaki melayang senang karena perjuangan saya bersama jagur 3 hari ini tidak sia-sia.
No comments:
Post a Comment
Ikutlah berdiskusi disini, amalkanlah ilmu kalian :