Pages

Timnas Indonesia pasti siap berubah

Nangis!! Itulah yang dilakukan sebagian besar suporter timnas Indonesia termasuk Saya setelah menyaksikan kekalahan timnas Indonesia oleh Malaisya 3-0.
Kemana orang-orang yang selama ini mengelu-elukan timnas di Layar kaca televisi? Ah, itu tidak penting, Allah Tuhan kita tahu apa yang harus diterima Indonesia negeri kita tercinta ini. Coba kita berandai-andai apabila tadi Indonesia menang, eh bukan hanya kalah tipis (1-0) misalnya, mungkin para orang yang mendompleng kepopuleran timnas tak akan pernah jelas mau mengakui kesalahannya. Atau lebih parah lagi mereka hanya akan menganggap segala sesuatu dari segi pribadi mereka dan melupakan jutaan rakyat Indonesia yang lain. Sekarang tidak terlihat "teman" itu. Bahkan sebelum timnas Indonesia menjadi booming pernahkah kita melihat orang-orang di dunia hiburan yang mengaku sebagai "teman" tadi, menonton pertandingan Timnas? Mungkin hanya segelintir orang yang mungkin memang mencintai timnas sebagai teman di situasi buruk sekalipun, yang tergabung dalam jutaan manusia Indonesia yang membuka hati dengan semua keadaan Timnas garuda kita. Itulah mereka teman sejati yang akan dapat dideteksi saat kita sedang berada di keadaan yang susah, bukan yang berbondong-bondong datang hanya ketika kita dapat menguntungkan mereka. Dengarlah Timnas Saya, Adik saya, Kakak saya, Ibu Saya, Ayah Saya yang jauh di Nunukan sana, serta jutaan masyarakat Indonesia lain mencintaimu sebagai sahabat bukan "alat".

Jikalau banyak pengamat bilang bahwa ini adalah cobaan, saya kurang setuju, karena cobaan sesungguhnya sudah datang ketika kita lolos ke final dan berhasil mengalahkan tim kuat bertabur pemain bagus Filipina. Itulah cobaan kita sesungguhnya, cobaan yang berupa kesenangan, dan kekalahan kita dari Malaisya adalah teguran nyata dari Allah Tuhan kita, yang semoga dapat membuka mata dari setiap individu di Indonesia.

Janganlah kita menyalahkan apapun, mencari kambing hitam apapun, dan teruslah melangkah karena perjalanan kita masih panjang. Ingatlah "Whatever God did to us, it because God love Us" Ketika Tuhan memberikan timnas kita kemenangan itu karena Tuhan cinta kepada kita. Dan ketika kita diberi kekalahan di Malaisya itu karena Tuhan sangat mencintai kita, dan ingin menyelamatkan kita, dari hantu kesombongan.

Saya baru sadar tak ada gunanya mengumpat, mengeluh, menangis, apalagi membalas perbuatan suporter Malaisya. Karena melihat Timnas kita merengkuh piala dengan beban adalah sangat menyayat hati. Dan akan menyenangkan apabila kita melihat timnas bersama kita semua jutaan rakyat Indonesia kalah dengan telah berhasil sadar akan masa depan yang masih jauh untuk dibangun. "Mendukung timnas dan segala elemennya" itulah keinginan hati kita sebenarnya bukan? Kita ingin melihat PSSI kita sehat, suporter kita dewasa, dan pemain kita dapat bermain bola dengan senyuman lepas tanpa beban seperti adik saya dan teman-temannya. Semoga, bukan semoga ini pasti, Tuhan akan melakukan sesuatu tanggal 29 Desember 2010 nanti yang jelas merupakan ungkapan cintaNya kepada bangsa Indonesia. Semoga kita semua dapat mencernanya dengan baik. Amin

Rio

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment

Ikutlah berdiskusi disini, amalkanlah ilmu kalian :